Monday, July 22, 2019

“Satu Langkah Kecil Membawa Perubahan Bagi Indonesia”

Husnul Yakin

Dalam diri setiap manusia terdapat fitrah. Manusia adalah makhluk yang dapat berpikir, merasa dan bertindak sehingga terus berkembang. Manusia juga makhluk paedagogik yang selalu perlu dikembangkan dan pengembangan itu senantiasa dilakukan dalam usaha dan kegiatan pendidikan. Adapun usaha dan kegiatan pendidikan dan pengajaran harus dimulai sejak anak didik lahir ke dunia ini. Anak adalah amanah Allah SWT kepada orang tuanya. Fitrah anak harus disalurkan dengan sewajarnya, dibimbing dan diarahkan kepada rasa iman kepada Allah SWT dan mencintainya pula. Proses pendidikan dan pengajaran tauhid harus dimulai sejak lahir anak ke dunia ini. Bukankah kehadiran seorang bayi ke dunia ini supaya didengungkan suara adzan sebagai pertanda pendidikan dan pengajaran tauhid telah dimulai?
Pendidikan Islam ialah sebagai pengembangan potensi dikarenakan manusia lahir di dunia membawa sejumlah potensi atau kemampuan. Agar potensi manusia dapat berkembang, maka perlu adanya pendidikan. Pendidikan merupakan suatu proses untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi tersebut, dalam arti berusaha untuk mengaktualisasikannya. Manusia berkewajiban mengembangkan segenap potensi tersebut, sehingga dapat berfungsi sesuai dengan ketetapan Allah SWT.
Rasa kepedulian terhadap pendidikan merupakan anugerah sang kuasa. Karena sejatinya pendidikanlah yang memanusiakan manusia dan seorang manusia dikatakan manusia apabila sudah memanusiakan manusia yang lainnya. Hal ini sejalan dengan kegiatan pengabdian ke desa terpencil melalui program Aceh Mengajar yang melakukan aksi nyata peduli pendidikan di Aceh, Indonesia. Menyikapi keterbatasan pemerolehan pendidikan pada anak pedesaan, berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 yang berbunyi: “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”. Semua orang dari suku, kondisi atau usia pun juga berdasarkan martabat mereka selaku pribadi mempunyai hak yang tidak dapat diganggu gugat atas pendidikan yang cocok dengan tujuan maupun sifat perangai mereka, mengindahkan perbedaan jenis, serasi dan tradisi-tradisi kebudayaan serta para leluhur, sekaligus juga terbuka bagi persekutuan persaudaraan dengan bangsa-bangsa lain untuk menumbuhkan kesatuan dan damai yang sejati di dunia.
Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, karna seperti yang kita ketahui bahwa suatu pendidikan tentunya akan mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik dari segi spritual, intelegensi dan skill. Pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa, apabila output dari proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.
Peranan generasi pemuda sangatlah signifikan terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia terutama mahasiswa. Mahasiswa memiliki posisi, potensi, dan peran istimewa dibandingkan golongan akademik lainnya. Mahasiswa juga memiliki kebebasan dalam “bergerak” karena belum terikat kepentingan-kepentingan yang dapat melunturkan idealisme mereka. Melalui satu langkah kecil untuk membawa perubahan bagi Indonesia, mahasiswa dapat turun langsung ke masyarakat dan menjadi representasi dari individu yang memiliki pemikiran dan niat yang tulus. Peran mahasiswa dapat disebut sebagai agent of change, social control, iron stock, dan moral force dalam masyarakat dengan mengandalkan kemampuan dan kualitas diri. Implementasi pengabdian bagi generasi pemuda penerus bangsa merupakan langkah terbaik dalam menelusuri jejak skala pendidikan yang berstandar.
Dengan meneliti dan berbaur langsung dalam bentuk aktualisasi dan eskalasi potensi sehingga dapat mengatasi problematika pendidikan demi terciptanya perubahan berdasarkan hak pendidikan yang harus dicapai. Tak hanya kepada anak-anak, melalui pelaksanaan pengabdian dengan upaya memberikan sesuatu produk dan jasa dari hasil perundingan dua arah antara mahasiswa dan masyarakat dan pada akhirnya hasil yang didapatkan guna membantu masyarakat dalam memecahkan masalah yang ada. Pada hal ini, harus dilakukan social mapping yang representatif. Dengan mengajak anak-anak tersebut untuk belajar, mensosialisasikan pentingnya pendidikan baik kepada orang tua maupun anak. Melalui kerjasama antar generasi pemuda dan pemerintah terhadap singkronisasi berdasarkan tujuan pendidikan di Inonesia. Upaya tersebut dapat mengurangi hilangnya hak setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan sehingga terciptanya perubahan bagi negara kesatuan republik Indonesia.


                                                             Husnul Yakin
                                     (I'm ready for education in Aceh, Indonesia)

6 comments:

  1. Saran, tampilan blognya kalau bisa diperbaiki, beli domain, kalau bisa setiap postingan linknya dikirim ke google agar bisa tampil pada mesin pencarian jadi gaperlu share ke banyak grup lagi, cukup tunggu orang cari melalui google.

    Buatlah blog yang tampilannya lebih profesional agar orang tertarik untuk berkunjung, walaupun isinya sudah bagus namun karena tampilan yang kurang mendukung maka orang malas membacanya...

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah.. terimakasih atas sarannya. Boleh saya minta no wa nya?
    Ada hal yg ingin saya pertanyakan secara pribadi 🙏

    ReplyDelete
  3. Semoga bisa melahirkan SDM yg professioanl di bidang manapun disetiap berpendidikan

    ReplyDelete

SMAIT Assyifa Boaring School Wanareja